Kumpulan Puisi Karya Wahyoe Eka


               KESAKSIAN


Di atas Bumi yang panas ...
Orang bicara Nasionalisme
Tapi buta . . . Buta warna bendera mereka

Di atas Bumi yang panas ...
Orang bicara Keadilan
Cinta di buang . . . Keadilan di perdebatkan

Di atas Bumi yang panas ...
Orang bakar benih benih kehidupan
Orang bunuh anak anaknya
Orang perkosa orang tuanya
Orang hancurkan sarangnya

Rajawali terbang . . Menelan rembulan
Gelap . . . Gelap . . . Berselimut awan
Bunga Bunga api . . Sembunyi di balik wajahnya
Menanti batas . . . Batas segala yang tidak ada batasnya

Banyak orang bicara janji ...
Di bawah seikat kitap . . Mereka berucap
Kata Kata bermakna menjadi elegi
Letih . . . Letih . . . Terlalu letih untuk bersaksi

Di atas Bumi yang panas ...
Orang bertanya pada dirinya
Apakah aku masih Manusia .. ?
Apakah mereka masih Manusia .. ?
Apakah disana masih ada rasa cinta .. ?

Di atas Bumi yang panas . . . Di atas Bumi yang panas . . .
Di atas Bumi yang panas aku letih
Letih . . . Letih . . . Terlalu letih untuk bersaksi

solo,9 desember

==========================================================

               BAYANG BAYANG ASMARA


Aku tuliskan ayat ayat sajak cinta
Aku tanamkan kehidupan di jiwanya
Aku puja . . . Aku siram dengan kata kata
Tumbuh . . Tumbuhlah . . . Tembang Tembang sunyi menjadi sukma

Aku termenung memandang rembulan
Paras ayu, penuh warna bunga bertebaran
Gelombang Gelombang pelangi menari nari
Tersenyum cerita dengan sang Dewi

Jerit angin malam, bisikkan kata cinta di telinga
Senyum dalam jiwa, bayang bayang asmara
Aku pejamkan mata . . . Aku bertanya pada sang sepi
Adakah sepotong cinta di dalam Hati

solo, 15 november

========================================================

               SENANDUNG BINGUNG


Aku mendengar suara .....
Derap langkah nyanyian para binatang
Merdu . . . Merdu, Suaranya
Senandung binatang, hibur bumi yang sedang telanjang

Senang . . . Senang, Aku suka
Namun sedih, Aku menangis

Aku mendengar lagu, tentang nyanyian jiwa
Jiwa terkoyak, luka hidupnya
Buaya liar kibatkan ekornya
Cicak Cicak sedih, menangis tanpa air mata

Gerombolan burung, terbang kibarkan sayapnya
Kicau merdu sirna sarangnya
Gelap . . . Gelap . . . Tak terlihat
Redup . . . Redup . . . Alam semesta

Aku nyanyikan syair jeritan jiwa
Aku berharap, TUHAN mau mendengarnya
Aku lantunkan nada harapan sukma
Aku berharap, Telinga Telinga menerima

solo, 7 november

=========================================================

               UNTUKMU IBU


Perempuan tua bertabur uban di kepalanya
Wajahnya sayup..kelam..dan berkeringat
Menanamkan benih benih hidup pada anak anaknya
Menyiraminya dengan doa, sambil berucap...Tumbuh Tumbuhlah pohon kehidupan

Gelombang pasang menghantam karang ... Bunga Bunga api menari nari
Perempuan tua bertabur uban di kepalanya
Tabah .... terus melangkah, walau menggegam sejuta duka
Berteman dengan cinta ... Bercerita pada alam semesta

Perempuan tua bertabur uban di kepalanya
Tidur .... Tidur .... melepas gundah di hatinya
IBU ..... duka suka yang terasa ...........
Bersama alam, Hidup dengan cinta

solo, 3 november

==========================================================

               22OKTOBER


Masih aku ingat dengan jelas
Paruh Paruh tajam elang beringas
Terbang . . . Menari . . . diatas awan, menanti datangnya musim panas
Terbayang diatas kepala . . Terlintas didepan mata . . elang tikam cacing yang sedang menangis

Air matanya bening, sebening tutur rasa hatinya
Resah . . . Sedih . . . Menangis . . . sambil berucap, ada apa dengan suara
Cacing berbuat baek . . Cacing berbuat benar, korbankan harga diri, namun tak ada arti
Nasip menjadi seekor cacing yang slalu dianggap sepi

solo,22 oktober

==========================================================

               AKU ADALAH MATA


Aku adalah Mata ...........
Mata . . tatap matamu, mata cantik secantik Permata
Tajam mata belati, ungkapan tajam tatap Matamu
Senyum Sang matahari, kiasan betapa anggun Matamu

Aku termenung menatap Rembulan
Wajahnya cantik, ayu nan menawan
Senyum-Senyumnya, menari nari diatas awan
Burung terbang bisikkan salam kasmaran

Aku petik bintang, kuberikan padanya
Aku goreskan syair, tentang ayat ayat cinta
Aku adalah Mata..........
Terdiam . . Berselimut dewa dewa Asmara


============================================================

          SENYUM MALU NEGARA PALSU


Negara bertabur Senyum.........
Senyum sepi hiasi malam kosong
Taburkan mimpi alunkan nada suara bohong
Senyum hampa temani tawa
Taburkan benih benih derita ada mereka
Senyum malu para penipu
Birukan langit negara palsu

Aku bosan . . . . Aku bosan . . . .Tarian lidah para pengobral Sumpah
Aku gundah . . . .
Teriak tangis air mata darah . . Ceceran ludah kian merekah
Tahukah KAU SANG PERINTAH ???

Bau bangkai cacing cacing tanah
Isak tangis para kaum susah
Selimuti hati yang kian gelisah

Negara bertabur Bintang.........
Bergelimang hura, para Binatang
Tak tahu siapa kawan,, Tak tahu siapa lawan
Suara Suara umpan yang ditawarkan
Pasang siasat, menu sehat kaum KEPARAT
Pasang stategi, menu bergizi para PENGOBRAL JANJI

Selamat datang Matahari Terang.........
Selamat datang Suara Lantang..............

Aku Ibuku Anak-Anakku, Rindu Senyum Terang Bintang Bintangku

 
solo,17 agustus

============================================================


               CERITA KEPADA KAWAN


Aku mendengar suara...Jerit makhluk yang terluka
Luka...Luka hidupnya....
Orang memanah rembulan, Burung sirna sarangnya
Sirna Sirna Hidup redup Alam semesta luka
Banyak orang hilang nafkahnya
Banyak orang dirampas HAKnya
Mereka dihinakan tanpa daya, Diam tanpa daya
Aku termenung memandang bunga
Wajahnya sayup, Penuh goresan luka
Menangis tanpa air mata, Teriak tanpa suara
Mendengar anaknya terluka
Luka Luka hidupnya
Syair ini jeritan jiwa, Suara ini harapan sukma
Aku titipkan salam, Untukmu GARUDA

solo,12 juli


============================================================

                SAJAK SEBUAH PENANTIAN


Hijau sejuk menusuk nusuk
Hidup redup Alam berteman pedut
Nafas tergegas jiwa jiwa beringas
Panas. . .Panas. . .semakin memanas

Burung terbang menelan bintang
Dingin mencekam menakutkan
Gelombang Gelombang penantian meraja rela
Jiwa terusik mencari panca roba

Angin laut hembuskan kata kata
Bunga Bunga harapan tenggelam di kesunyian malam
Bintang Bintang anak jaman Hilang tertelan badai
Aku sendiri Menanti apa yang aku cari

0 komentar: